Sabtu, 29 Juni 2013

DESIGN LAYOUT

DESIGN LAYOUT
            Dalam kegiatan bisnis pada era sekarang ini tidak terlepas dari faktor – faktor yang mendukung keberhasilan bisnis tersebut, contohnya faktor tata letak, faktor sumber daya manusia atau pekerjanya, faktor biaya produksi, faktor kualitas produk yang dijual, faktor peluang konsumen untuk membeli dan faktor harga produk tersebut.
            Untuk faktor tata letak dalam kegiatan jual beli barang sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan produk, apabila bisnis dilakukan dan dipasarkan pada daerah yang strategis semisal dekat dengan pemukiman penduduk, dekat dengan sentra ekonomi seperti pasar maka kemungkinan besar peluang untuk terjualnya produk akan lebih meningkat.
            Untuk faktor pekerja atau sumber daya manusia juga sangat berperan besar dalam bisnis, dengan SDM yang berkualitas akan dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan  tentunya  akan berdampak pada biaya produksi karena lebih efektif dan efesien dalam pengerjaannya. Selain itu faktor penting yang sangat mempengaruhi dalam kegiatan bisnis yaitu tata letak dalam proses produksi maupun tata letak dalam toko. Mengapa tata letak sangat mempengaruhi kelancaran bisnis ?, karena tata letak atau layout pada umumnya sangat memberi manfaat yang sangat besar, apabila tata letak atau layout diterapkan secara tepat maka akan dapat mengurangi biaya, tingkat efisiensi akan meningkat, perilaku karyawan akan membaik, iklim organisasi membaik, tingkat keamanan akan meningkat dan utamanya akan lebih fleksibel.
·           Menurut jenisnya tata letak atau layout pada umumnya dibagi atas :
a. Tata Letak Proses = sebuah bentuk jenis tata yang mengelompokkan  tiap – tiap proses dalam sumber daya yang sama. Contohnya : rumah sakit yang mengelompokkan ruangan- ruangan yang digunakan untuk kegiatan yang berbeda( ruang radiologi, ruang laboratorium, ruang inap, unit gawat darurat, ruang tunggu, kamar jenazah, ruang phisikal terapi dan lain – lain.
b. Tata Letak Produk = sebuah bentuk jenis tata yang menggambarkan aliran proses pembuatan sebuah produk atau proses produksi. Contohnya dalam tata letak pabrik yang menggunakan sistem line.
c. Tata Letak Hibrid (shop / supermarket / showroom) = sebuah jenis tata letak yang menggabungkan antara proses dan produk. Pada umunya layout toko berbentuk Grid, bebas  dan kombinasi. Contoh = toko pakaian , showroom motor/mobil, supermarket dan lain lain.
d. Tata Letak Tetap (fixed Layout) = sebuah jenis tata letak yang bentuknya permanen atau tetap dari mulai awal sampai akhir. Contoh : Proyek Pembangunan, Proyek pembuatan kapal laut atau kapal terbang.
·                    TEORI TATA LETAK DESIGN PRODUCT LAYOUT
Pengaturan tata letak fasilitas produksi berdasar aliran produk. Tipe ini sangat popular dan sering digunakan pada pabrik yang menghasilkan produk secara massal (mass production), dengan tipe produk relatif kecil dan standar untuk jangka waktu relatif lama. Pengaturannya adalah dengan urutan operasi dari satu bagian ke bagian lain hingga produk selesai diproses. Tujuan utama layout ini adalah mengurangi pemindahan bahan dan memudahkan pengawasan. Misalnya pabrik perakitan mobil, lemari pendingin, dan televisi. Layout produk adalah karakteristik yang cocok untuk proses manufacturing yang terus menerus.
Layout berorientasi produk disusun di sekeliling produk atau keluarga produk yang sama yang memiliki volume tinggi dan variasi rendah. Produksi yang berulang dan kontinyu. Asumsi yang digunakan adalah:
1. Volume yang ada mencukupi untuk pemanfaatan peralatan yang tinggi.
2. Permintaan produk stabil.
3. Produk distandarisasi atau mendekati fase siklus hidupnya.
4. Pasokan bahan baku dan komponen mencukupi dengan kualitas standar.
·                     Dalam layout ini ada dua jenis yaitu:
1.  Lini pabrikasi (fabrication line) membuat komponen seperti ban mobil. Lini ini dipacu oleh mesin dan membutuhkan perubahan mekanis dan rekayasa untuk membuat keseimbangan.
2.  Lini perakitan (assembly line) meletakkan komponen yang dipabrikasi secara bersamaan pada sekumpulan stasiun kerja. Lini ini dipacu oleh tugas yang diberikan kepada tenaga kerja atau pada stasiun kerja.
Suatu perusahaan yang menetapkan penggunaan Product layout akan mempertimbangkan berbagai keputusan operasional yang telah dibuat sebelumnya. Keputusan operasional yang berkaitan dengan layout diantaranya adalah desain produk, lokasi, proses maupun kapasitas perusahaan. Produk layout mempunyai kelebihan antara lain : Biaya variabel per unit rendah yang biasanya dikaitkan dengan produk yang terstandardisasi dan bervolume tinggi, biaya penanganan bahan rendah, mengurangi persediaan barang setengah jadi, proses pelatihan dan pengawasan yang lebih mudah,dan hasil output yang lebih cepat.
·                    TEORI TATA LETAK HIBRID (SHOP/SUPERMARKET/ SHOWROOM)
            Ada beberapa elemen yang perlu diperhatikan dalam merancang sebuah toko, yaitu konstruksi toko, layout toko, alokasi ruang serta perkakas dan perlengkapan. Berikut ini adalah bagan dari elemen perancangan toko.
1.         Konstruksi Toko
            Setelah mendapatkan lokasi toko, pebisnis  mempunyai dua alternatif berkaitan dengan konstruksi toko, yaitu mendirikan bangunan toko baru atau memodifikasi ulang pada bangunan yang telah ada. Konstruksi toko tersebut disesuaikan dengan barang yang dijual, area sekitar toko tersebut, ukuran toko dan beberapa faktor lainnya. Sebagai contoh : peneliti mengambil contoh showroom /dealer motor.
A.   Eksterior Toko
       Eksterior toko adalah elemen yang penting dalam bisnis retail, sebagai media perantara yang menampilkan image perusahaan dan masyarakat. Tampilan luar sebuah toko sering mengacu ke arsitektur dan mengandung aspek-aspek seperti bahan bangunan, gaya dan rincian arsitektur,warna dan tekstur.
*Ada beberapa aspek berkaitan dengan eksterior toko, diantaranya papan      nama, jendela dan pintu masuk.
- Papan nama = Papan nama adalah media komunikasi yang efektif. Dengan papan nama, orang akan mudah mencari toko yang bersangkutan, selain itu papan nama adalah sarana untuk menampilkan image perusahaan. Papan nama bisa berbentuk satu  sisi bila dipasang pada tampak depan, dua sisi bila dipasang lebih tinggi dari toko sehingga orang yang melintas dari dua arah yang berlawanan dapat melihatnya, atau,tiga sisi, sehingga orang dapat melihat papan nama tersebut dari berbagai arah pandang. Teks dan  logo pada papan nama sebaiknya dibuat dengan ukuran besar dan tulisan yang singkat, sehingga mudah membacanya. Pemilihan warna yang menarik juga mempengaruhi orang untuk membaca papan nama tersebut. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah peraturan pemerintah daerah berkaitan dengan pemasangan reklame. Biasanya untuk keindahan tata kota ada aturan baku berkaitan dengan pemasangan papan reklame terutama bila papan tersebut berada di pusat kota.
- Jendela Display = Jendela display atau  kaca depan sebuah toko memberikan peluang tambahan untuk meraih dan menangkap konsumen yang lewat di depan toko. Jendela tersebut merupakan bagian tak terpisahkan dalam menciptakan kesan positif karena menawarkan peluang untuk mengawali penyampaian keunikan toko secara langsung. Banyak pebisnis mengabaikan daya tarik yang kuat dari jendela toko yang dirancang secara efektif dan lebih tertarik untuk menggunakan area toko untuk ruang persediaan dibandingkan penggunaannya.
- Pintu Masuk Toko = Pintu masuk ke toko adalah pemisah antara lingkungan luar dan dalam toko. Pebisnis yang lokasi tokonya berada dalam satu Mall cenderung lebih mudah menarik konsumen karena pintu masuk ke dalam tokonya lebih luas dan terbuka terus. Pebisnis yang tokonya berada dalam kondisi lalu lintas pengunjung yang padat harus membuat jalan  masuk yang  terbuka. Pebisnis yang tokonya berada di sepanjang jalan relatif lebih tertutup karena pertimbangan keamanan, dan cuaca. Kondisi tersebut menyebabkan peluang untuk mengundang pejalan kaki di depan toko untuk masuk ke dalam tokon relatif lebih kecil sehingga memerlukan usaha yang lebih berat. Pebisnis di jalan ini memerlukan kombinasi antara tampilan jendela toko sebelah luar dengan rancangan pintu masuk yang menarik.
B. Interior Toko
     Agar pengunjung toko merasa nyaman berada di dalam toko, pebisnis perlu melakukan penataan berkaitan dengan interior yang ada di dalam tokonya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penataan interior toko adalah sirkulasi udara, interior dinding, lantai, langit-langit dan pencahayaan.
- Sirkulasi Udara = Berbagai jenis toko memiliki sirkulasi udara yang berbeda. Sirkulasi udara sangat berpengaruh pada emosi dan perasaan dari pengunjung. Pendingin ruangan harus diletakkan pada tempat yang tepat, begitu pula bila ada musik dalam ruang sebaiknya disesuaikan dengan suasana toko. Penempatan outlet yang menghasilkan aroma seperti pewangi di dalam departement store atau  ikan, daging dan sayur dalam supermarket juga perlu diperhatikan, sehingga secara keseluruhan sirkulasi udara didalam area toko tidak terganggu.
- Interior Dinding = Interior dinding digunakan sebagai pemisah antara area penjualan produk yang berbeda, kamar pas, dan gudang atau penyimpanan barang. Partisi dapat terbuat dari kayu, plastik,tembok atau kaca. Dinding dapat pula difungsikan sebagai display dari produk yang dijual. Warna dinding dan partisi sebaiknya dipilih yang terang sehingga tidak memberikan kesan kotor dan sempit.
- Lantai = Lantai toko haruslah aman bagi pengunjung serta perawatannya mudah dibersihkan, cepat kering, tidak mudah pecah atau kuat menahan beban yang berat dan tidak ada rintangan.
- Langit-langit = Langit-langit toko sangat berkaitan erat dengan sirkulasi didalam ruangan.Tinggi dari langit-langit biasanya disesuaikan dengan luar ruang. Langit-langit yang tinggi akan memberikan kesan luas dan terang bagi ruangan. Karena langit-langit juga berfungsi sebagai tempat melintasnya saluran listrik, pipa air dantempat penyimpanan lain maka penataan langit-langit tersebut diupayakan dengan tetap menjaga ruang di bawahnya terasa nyaman.
- Pencahayaan = Pencahayaan yang baik di dalam toko akan membuat nyaman pengunjung. Selain itu pencahayaan akan memberikan kesan dan penegasan pada produk yang dipajang atau dijual.
- Layout Toko = Pengaturan layout toko harus memperhatikan alur dari pengunjung, dan kemudahan akses antara area penjualan gudang penyimpanan barang. Pada umumnya pengunjung yang memasuki toko akan berjalan dan memperhatikan display dari produk yang dijual. Untuk jenis toko yang menitikberatkan pada pelayanan, biasanya ada pramuniaga yang akan membantu pengunjung, sedangkan untuk toko atau department store yang menerapkan self service, pengunjung akan mengambil sendiri barang yang diperlukannya dan kemudian membayarnya di kasir. Ada tiga pendekatan mendasar dari penyusunan layout toko yaitu grid layout, desain bebas dan mixed layouts.

^  Grid layout
Biasanya layout ini ditemui di supermarket dengan jenis pelayanan self service. Di dalam toko, pengunjung akan mendapatkan rak-rak yang disusun secara berbaris sesuai  dengan pengelompokan barangnya. Jarak antar rak-rak tersebut memperhatikan keleluasaan gerak dari pengunjung sedangkan tinggi rak atau gondola disesuaikan dengan jangkauan pengunjung. Untuk efisiensi sekitar tepi ruang juga dipasangrak. Sedangkan counter kasir ditempatkan dekat dengan pintu keluar.
^  Bentuk Bebas
Pada bentuk layout ini pebisnis dapat secara bebas meletakan barang yang dijualnya dengan tetap memperhatikan kemudahan pengunjung bergerak mencari barang yang dicarinya, biasanya layout ini digunakan untuk meningkatkan keuntungan pebisnis perlu berkaitan dengan ruang yang digunakan. Pengeluaran setiap meter persegi dari ruang toko dihitung dari biaya yang yang dikeluarkan untuk sewa atau pemeliharaan ruang pertahun dibagi dengan luas ruangan. Namun demikian tidak semua bagian dari toko yang berfungsi sebagai area penjualan, ada pula area yang digunakan untuk penyimpanan barang, karenanya perhitungan biaya tersebut perlu pula memperhatikan perbandingan luas areapenjualan dan area gudang.
^  Bentuk Mixed
Bentuk ini mengadopsi dua bentuk layout diatas yaitu bentuk grid dan bebas, jadi ada prduk yang ditempatkan dalam  jajaran grid (rak rak) tetapi ada juga yang ditempatkan dalam bentuk bebas pada stand – stand tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, “Manajemen Bisnis Ritel, Kedai dan Konsultan Ritel Anda”, Jakarta, 2000.
Bustiner Irving, , Irwin-Homewood, Illinois, “Basic Retailing” : 1986.
Golden, Lawrence, W. Zimmerman, Donald A., “Effective Retailing”, Second Edition, Houghton Miflin Company, Boston, 1986.
Reid , R & Sanders, N.R., 2002,” Operations Management an Integrated Approach” 4th Ed.,        John Wiley & Sons, Inc., NJ.
Heizer Render, 2004, “Principles of Operations Management”, 5e, Prentice Hall, Inc., NJ.