Jumat, 06 April 2012

BAHAN – BAHAN PENGGANTI BAHAN BAKAR MINYAK

BAHAN – BAHAN PENGGANTI BAHAN BAKAR MINYAK
Akhir – akhir ini masyarakat Indonesia dibingungkan dengan adanya kebijakan dinaikkannya harga bahan bakar minyak oleh Pemerintah, Banyak dari kita atau sebagian masyarakat menolak dengan rencana itu. Bahkan banyak dari mereka yang ditak setujumelakukan demo secara besar – besaran di berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Medan, dan sebagaian dikota kota Maluku. Dan akhirnya demo yang semula berjalan secara aman dan damai lalu berakhir dengan ricuh dan anarkis dan banyak korban yang berjatuhan baik dari para pendemo ataupun dari aparat polisi.
Hal itu menurut saya sangat disayangkan mengapa kita sebagai warga Negara yang baik tidak bisa menjaga keamanan di Negara kita tercinta ini, memang benar bahwa Indonesia adalah Negara demokrasi yang bebas berkumpul dan mengeluarkan pendapat, beraspirasi tetapi kita juga harus menjaga keamanan dan perdamaian di Negara ini, Apakah dengan hanya berdemo bisa merubah semuanya ? , jawaban saya tidak..
Mengapa saya menyatakan tidak, , karena akhirnya juga pemerintah juga tidak bisa mengatasi kenaikan harga bahan bakar duniayang tiap hari naik yang disebabkan di wilayah beberapa Negara di timur tengah sedang banyak yang konflik dan memicu tersendatnya kelancaran pasokan minyak di seluruh dunia, Memang benar kita bagian Negara penghasil minyak dan bisa dikatakan Negara Indonesia adalah Negara penghasil minyak terbesar, tetapi yang menjadi masalah adalah kita sebagai bangsa belum bisa mengolah bahan bakar minyak yang masih mentah tersebut menjadi 100% bahan bakar minyak yang sudah jadi dan siap digunakan, dan alhasil kita hanya bisa menjual minyak mentah kita keluar negri dan mendatangkan atau mengimpor minyak jadi dari luar negri. Masalah ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita bangsa Indonesia terutama bagi kita generasi penerus bangsa ini.
Untuk rentang waktu atau jangka pendek apabila kita belum bisa melakukan hal itu, karena hal itu memerlukan waktu jangka panjang, ada baiknya agar kita melakukan hal yang bisa mengurangi dampak kenaikan bahan bakar minyak kita bisa melakukan dan berupaya mengembangkan energi alternatif pengganti minyak.
Dalam hal ini apa saja energi alternatif itu sendiri, dibawah ini contoh – contoh energi alternatif pengganti minyak :

1. BIOETANOL
Bioetanol adalah bahan bakar pengganti minyak yang berasal dari sampah – sampah organik dan ampas bahan bahan yang berasal dari nabati, contoh ampas jerami, tebu, singkong dan lainnya. Dengan cara pengolahan yang sangat mudah untuk kita kreatifitas ini ditemukan oleh Soelaiman Budi Sunarto, beliau berasal Desa Doplang, Kecamatan Karangpandang, Karanganyar, Solo, Jawa Tengah. Menurut beliau cara mengolah bioetanol cukup mudah yaitu dengan BBM Nabati dari bahan Jerami pertama jerami yang sudah dikumpulkan direbus dalam tong besar. Setelah direbus kurang lebih 5 jam, rebusan jerami diperas untuk diambil sarinya. Sari jerami ini mengandung serat hemilosa yang menjadi bahan utama Bio Etanol. Setelah itu sari jerami diberi campuran ragi, urea dan pupuk NPK. Kemudian didiamkan selama satu minggu untuk berfermentasi. Setelah terfermentasi lalu disuling dan dimasukkan dalam wadah khusus yang berisi pipa uap bertekanan tinggi. Setelah melalui dua kali proses penyulingan maka akan didapat Bio Etanol, saat diukur dengan etanol meter didapat Bio Etanol berkadar delapan puluh lima persen atau setara dengan bensin premium, Tentu saja temuan ini sudah diuji coba dengan sepeda motor, hasilnya memang lebih ramah lingkungan dan BBM Nabati ini bisa juga dimanfaatkan bisa untuk memasak. Sumber : http://www.kompasiana.com

2. BIOGAS
Biogas adalah gas yang dihasilkan dari proses penguraian bahan-bahan organik oleh mikroorganisme pada kondisi langka oksigen (anaerob). Komponen biogas antara lain sebagai berikut : ± 60 % CH4 (metana), ± 38 % CO2 (karbon dioksida) dan ± 2 % N2, O2, H2, & H2S. Biogas dapat dibakar seperti elpiji, dalam skala besar biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik, sehingga dapat dijadikan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan dan terbarukan. Sumber energi Biogas yang utama yaitu kotoran ternak Sapi, Kerbau, Babi dan Kuda. Manfaat energi biogas adalah sebagai pengganti bahan bakar khususnya minyak tanah dan dipergunakan untuk memasak kemudian sebagai bahan pengganti bahan bakar minyak (bensin, solar). Dalam skala besar, biogas dapat digunakan sebagai pembangkit energi listrik. Di samping itu, dari proses produksi biogas akan dihasilkan sisa kotoran ternak yang dapat langsung dipergunakan sebagai pupuk organik pada tanaman / budidaya pertanian. Potensi pengembangan Biogas di Indonesia masih cukup besar. Hal tersebut mengingat cukup banyaknya populasi sapi, kerbau dan kuda, yaitu 11 juta ekor sapi, 3 juta ekor kerbau dan 500 ribu ekor kuda pada tahun 2005. Setiap 1 ekor ternak sapi/kerbau dapat dihasilkan + 2 m3 biogas per hari. Potensi ekonomis Biogas adalah sangat besar, hal tersebut mengingat bahwa 1 m3 biogas dapat digunakan setara dengan 0,62 liter minyak tanah. Di samping itu pupuk organik yang dihasilkan dari proses produksi biogas sudah tentu mempunyai nilai ekonomis yang tidak kecil pula. Sumber ; http://www.alpensteel.com

3. BRIKET TANDAN SAWIT

Briket tandan kosong kelapa sawit yang memiliki nilai bakar standar bahan bakar yakni di atas 5000/kal/gr dapat dipakai sebagai bahan bakar pengganti minyak tanah. Briket ini diteliti Arganda Mulia, mahasiswa program pasca sarjana teknik kimia Universitas Sumatera Utara (USU) itu telah memiliki syarat sebagai bahan bakar dan telah melewati pengujian kadar CO x, NO x dan SO x. Briket tandan kosong kelapa sawit ini didesain memiliki bentuk selinder mirip kaleng susu, berwarna hitam dengan ketinggian rata-rata 8 Cm. Dikatakannya, briket ini diolah dari serbuk-serbuk tandan kelapa sawit yang telah dihaluskan, dicetak di suatu percetakan dengan bantuan perekat organik yang memperkuat ikatan-ikatan antarmolekul serbuk briket. Kemudian briket dikeringkan agar permukaan briket menjadi lebih kuat, ujarnya. Sebagai bahan bakar, faktor keamanan bagi lingkungan turut diperhatikan.
Menurut beliau, briket tandan kelapa sawit ini telah melewati beberapa pengujian standar yang biasa dilakukan terhadap bahan bakar umumnya. Misalnya pengujian kadar gas nitrogen, kadar karbon monoksida, kadar gas sulfur dan hasil yang diperoleh masih dalam batas ambang kewajaran yang aman bagi lingkungan, katanya. Selain itu dia juga mengatakan, faktor ekonomis benar-benar menjadi pertimbangan dalam pemilihan bahan baku briket. Briket juga dapat dibuat dari sampah, rumput, ilalang, cangkang kelapa sawit dan masih banyak bahan-bahan organik lainnya yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar briket terutama yang merupakan bahan organik. briket tandan kelapa sawit ini masih dalam pengembangan skala laboratorium. Meskipun demikian, apabila pemerintah serius mensosialisasikan briket tandan kelapa sawit ini, produksi secara industri dapat terwujud dan kebutuhan pasok energi pengganti minyak dapat dikurangi.
Harga briket ini juga relatif lebih murah dibanding minyak tanah, meskipun briket tandan kelapa sawit ini belum dipasarkan secara bebas dan diperjual belikan secara komersial Namun usaha ke sana terus dilakukan mengingat pertimbangan semakin berkurangnya sumber-sumber energi pada masa depan. Sehubungan itu perlu kerja keras untuk menemukan sumber-sumber energi baru untuk generasi penerus bangsa. Sumber ; http://www.wikimu.com dan antara.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar