ANTISIPASI
KEPADATAN PENDUDUK
Kepadatan
penduduk menjadi masalah yang sulit untuk diatas dalam bernegara, kepadatan
penduduk dapat menyebabkan masalah – masalah baru yang timbul dalam
bermasyarakat, sebagai contoh kepadatan penduduk yang tidak merata dapat
menyebabkan kesenjangan sosial, maslah lingkungan hidup, kriminalitas,
kemiskinan dan lain sebagainya.
Jadi
masalah kepadatan penduduk bukan merupakan segelintir masalah yang dapat
diatasi secara mudah tetapi masalah yang rumit untuk ditemukan solusinya karena
terdapat kompleksitas masalah yang ada dalam kepadatan penduduk, maka dari itu
tulisan ini mencoba membuka masalah kepadatan penduduk dan antisipasinya mulai
dari hal yang mendasar sampai hal yang sangat serius.
Kepadatan penduduk menurut
istilah adalah jumlah penduduk disuatu daerah per satuan luas. Kepadatan
penduduk disuatu daerah bisa dihitung dengan rumus :
Kepadatan
penduduk : Jumlah penduduk total / Luas wilayah
Dalam demografis, dikenal dengan
kepadatan penduduk fisiologis dan kepadatan penduduk agaris:
a.
Kepadatan penduduk fisiologis adalah perbandingan
antara jumlah penduduk total dengan luas lahan pertanian
b.
Kepadatan penduduk agraris adalah perbandingan
jumlah penduduk petani dan luas lahan pertanian.
Ada dua cara
mengukur kepadatan penduduk suatu Negara :
1.
Kepadatan
penduduk aritmatik
Adalah suatu angka yang
menunjukkan rata-rata penduduk menempati setiap 1 kilometer persegi (km2)
permukaan bumi atau jumlah semua penduduk dalam suatu wilayah atau negara
dibagi dengan luas seluruh wilayahnya.
KPA =
Jumlah penduduk jiwa / Luas wilayah (km2)
2.
Kepadatan penduduk netto
Adalah suatu angka yang menunjukkan rata-rata penduduk yang menempati
setiap 1 Km2wilayah agraris atau pertanian atau jumlah semua
penduduk dalam suatu wilayah atau Negara dibagi dengan luas lahan pertaniannya.
KA = Jumlah
penduduk (jiwa) / (Luas wilayah – Luas wilayah pertanian)
Faktor-faktor yang menyebabkan kepadatan penduduk :
a.
Faktor
iklim dan topografi, iklim yang nyaman topografi yang relatif landai
menyebabkan penduduk terkonsentrasi dan menjadi padat.
b. Faktor ekonomi, yang termasuk faktor ekonomi
adalah tersedianya sumber daya alam, tersedianya lapangan kerja.
c. Faktor sosial budaya, yang
termasuk faktor sosial budaya adalah kesempatan untu meneruskan pendidikan,
keterbukaan masyarakat. Selain itu daerah yang relatif aman akan selalu jadi
pemukiman yang padat.
Untuk mengatisipasi ledakan
penduduk atau kepadatan penduduk tidak merupakan hal yang mudah selain
pemerintah menjalankan program – progam untuk mengatasi kepadatan penduduk,
haruslah didukung sepenuhnya oleh masyarakat karena kebijakan tersebut tidak
akan berjalan tanpa sepenuhnya dilakukan tindakan nyata oleh masyarakat.
Progam – progam untuk mengatasi ledakan penduduk
atau kepadatan penduduk :
1. Pemerataan
penduduk dengan diadakan progam Transmigrasi dari wilayah yang jumlah
penduduknya banyak ke jumlah daerah yang jumlah penduduknya sedikit, hal ini
tidaklah mudah karena belum tentu di wilayah baru penduduk dapat menyesuaikan
diri dengan lingkungan dalam banyak hal seperti kecocokan lapangan pekerjaan
yang di sediakan oleh wilayah baru, kecocokan lingkungan hidup, dan lainnya.
Oleh karena sebelum Pemerintah melakukan progam transmigrasi ada baiknya orang
yang ingin melakukan transmigrasi harus dibekali keahlian yang sesuai dengan
lingkungan baru yang akan ditinggalinya.
2. Melakukan
pemerataan lapangan pekerjaan diberbagai sektor, Hal ini harus segera
dilaksanakan, karena apabila antar sektor tidak imbang akan mempengaruhi
produktifitas ekonomi penduduk dan banyak penduduk akan cenderung memilih
sektor lapangan pekerjaan yang dianggapnya lebih menghasilkan penghasilan yang
tinggi, yang terjadi disaat ini banyak orang berbondong – bonding pindah dari
desa ke kota untuk mendapatkan pekerjaan yang dianggapnya lebih mapan dan
akhirnya terjadi kepadatan penduduk didaerah perkotaan, dalam hasil pengamatan
orang banyak yang meninggalkan pekerjaan di sektor agraris dan beralih ke
sektor industri ataupun sektor niaga dan jasa.
3. Mengendalikan
ledakan penduduk dengan program keluarga berencana, progam ini sangat penting
dilakukan mengingat Indonesia sudah menduduki peringkat ke 4 dengan jumlah
penduduk terbanyak di dunia, dalam progam ini diharapkan bahwa setiap keluarga
mempunyai dua anak, karena dengan hanya mempunyai dua anak orang tua diharapkan
lebih bisa fokus dalam mengurus dan membesarkan anak, apabila hanya dengan dua
anak diharapkan lebih bisa menghemat biaya dalam membesarkan anak, biaya yang
dimaksud biaya sandang, pangan, keperluan pendidikan dimasa mendatang, dengan basic
pendidikan yang layak diharapkan anak itu kelak dewasanya mendapatkan bekal
yang cukup untuk mencari lapangan kerja ataupun menciptakan lapangan kerja
sendiri, progam ini bertujuan untuk masa jangka panjang. Dan progam ini berguna
untuk menunda nikah di usia muda yang dapat mengurangi jumlah angka kelahiran
yang tinggi.
Referensi : Saraswati, Mila., Widaningsih, Ida.
2008. Be smart ilmu pengethuan sosial. Jakarta :
Grafindo.
Samadi.
2007. Geografi 2. SMA kelas XI.Jakarta : Quandra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar