Kamis, 14 Juni 2012

CINTA PRODUK DALAM NEGERI


CINTA PRODUK DALAM NEGERI

Dalam pasar yang bebas ini seakan produk luar negeri sangat membanjiri pasar dalam negeri sampai – sampai semua produk yang laku dijual hanya produk yang buatan dari luar negeri dan seakan produk asli buatan dalam negeri dianggap produk non unggulan, masalah ini akan semakin rumit bila nantinya benar benar diadakan pasar bebas, bagaimana jadinya bila ini terus berkelanjutan, pasti akan berdampak buruk terhadap perekonomian kita yang akan selalu dan selalu defisit dalam neraca pembayaran dan neraca perdangan.

Tentunya kita akan bangga apabila produk Indonesia menjadi unggulan di negerinya sendiri atau bahkan di luar negeri. Namun begitu banyak kendala yang dialami seiring berjalannya waktu sehingga menghambat kemajuan produk-produk tersebut. Diantaranya, ketatnya persaingan dengan produk luar, terutama pada bagian promosi, kendala dalam segi ekonomi (modal), dan perdagangan bebas.
Konsekuensi mengikuti perdagangan bebas ada yang positif dan ada pula yang negatif. Positif, jika semakin banyaknya ragam pilihan yang bukan hanya berasal dari dalam negeri sendiri. Negatif, jika perdagangan bebas yang terlalu bebas dapat membuat produk dalam negeri itu sendiri akan kalah bersaing dengan produk luar negeri yang anggapan beberapa orang jauh lebih berkualitas. Jika hal ini terus berlangsung secara terus menerus akan membuat ketergantungan terhadap produk/barang-barang yang berasal dari luar negeri. Untuk menghindari terjadinya kasus perdagangan bebas yang berlebihan, harus ada perlindungan terhadap produk-produk dalam negeri, agar produk dalam negeri dapat bertahan di negerinya sendiri.
Selain itu, kendala dalam bidang ekonomi yang dialami para pengrajin sebagai modal pengembangan masih menjadi permasalahan besar. Hal ini diakibatkan minimnya pengetahuan para pengrajin tentang perbankan. Salah satu solusi yang ditawarkan adalah dengan kita menggunakan produk dalam negeri, bukan hanya kita (konsumen) yang merasa terbantu tapi kita (konsumen) juga akan dapat membantu perekonomian para pengrajin yang tidak lain juga berasal dari bangsa Indonesia sendiri. Untuk itu mari membeli dan menggunakan produk-produk dalam negeri. Selain harganya murah, produk-produk dalam negeri juga tidak kalah bagus dengan barang-barang yang berasal dari luar negeri. Hanya saja dari segi pengemasan dan promosi yang kurang perhatian. Untuk apa kita membeli barang-barang dari luar negeri yang ternyata bahannya kebayakan berasal dari dalam negeri. Padahal banyak perusahaan luar yang membeli dan diganti merek lalu kembali dijual di Indonesia atau dijual di negaranya sendiri.

Permasalahan tentang kurangnya minat masyarakat Indonesia dalam membeli produk anak bangsa bukan semata-mata disebabkan oleh kecintaan kami pada merek luar negeri melainkan karena kurangnya perhatian produsen terhadap keinginan konsumen, tidak memberikan barang yang bermutu, tidak menyediakan layanan purna jual, serta kurang mampu mengemas, menjual, produk yang baik. Produk buatan Indonesia yang dijual di dalam negeri sering bermutu rendah dibandingkan dengan yang dijual di luar negeri.
Kita mencoba membahas satu persatu masalah mengapa produk kita kurang diminati di pasar sendiri :

·         Dari segi mutu produk : dalam mutu produk yang dijual di pasar di Indonesia banyak produsen yang menjual produknya yang mempunyai mutu kualitas nomor 2, dan mutu kualitas yang nomor 1 malah dijual dipasaran luar negeri. Hal itu akan memicu konsumen dalam negeri enggan untuk membeli produk dalam negeri, memang benar harganya lebih murah tetapi untuk keamanan dan kenyamanan apalagi segi keawetan produk itu pasti rendah, padahal masyarakat sudah pintar dalam memilih barang untuk dibelinya, tidak mengapa lebih mahal asal kualitas lebih bagus

·         Dari segi layanan purna jual : sudah menjadi rahasia umum bila layanan purna jual produk local tidak member services yang memuaskan kepada pelanggan atau konsumen, apabila konsumen mempunyai keluhan terhadap produk yang dibeli malah dibuat bingung harus menghubungi siapa, biasanya produk lokal tidak mencantumkan nomor customer care ataupun tidak mencantumkan garansi dalam produknya.


·         Dari segi pengemasan produk hingga memilih segmentasi pasar yang baik dan tepat : memang ada produk dalam negeri yang kualitasnya bagus malah tampilan luarnya monoton atau kemasannya kurang menarik peminat untuk membeli, biasanya konsumen terpancing oleh kemasan luar produk jadi bisa dikatakan produk local sebagian besar kurang mempunyai variasi variasi dalam barang barang yang dijualnya, atau modelnya pun kurang mengikuti trend perkembangan jaman sekarang. Dan biasanya produsen kurang jeli untuk melihat dan memilih segmentasi pasar, biasanya produsen kurang memperhatikan apakah produknya cocok untuk kalangan kelas ekonomi atas, menengah keatas, ataupun kalangan menengah kebawah.

Apabila kita berbicara tentang cinta produk Indonesia dalam benak kita akan berpikir bahwa kita cinta Indonesia sebagai Negara dan Tanah Air kita, oleh sebab itu kita harus membenahinya mulai dini hari, tidak ada kata terlambat untuk menuju arah yang lebih baik dan itu harus dengan niat dan tekad sungguh sungguh dimulai dari Pemerintah dan seluruh warga Negara untuk mulai menggunakan produk dalam negeri , akan tetapi pemerintah sebelumnya harus memberi standar produk yang layak untuk dijual dipasaran dan harus menerapkan sistem yang dapat memacu produsen untuk berpacu dalam peningkatan kualitas, variasi dan lebih bisa mengatur perdangan dalam negeri yang selama ini sudah dibanjiri produk luar negeri, yang lebih penting bahwa pemerintah lebih mengatur pusat pusat perbelanjaan yang sudah dikuasai oleh asing di berbagai pusat – pusat kota di Indonesia agar pasar tradisional masih diminati oleh masyarakat daripada berbelanja di mal dan sebagainya.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar