TERNYATA PULSA BISA
MENJADI ALAT UNTUK PEMBAYARAN
Dalam
aktivitas sehari – hari , transaksi jual beli adalah suatu hal yang bisa
terjadi dimana – mana , transaksi terjadi karena ada niat seseorang untuk
membeli suatu barang atau menggunakan suatu jasa dengan penjual yang ingin
menawarkan barang dagangannya atau menawarkan sebuah jasa, dan kedua pihak
tersebut mencapai suatu kesepakatan bersama.
Sebagai
alat yang digunakan untuk pembayaran adalah benda yang disebut uang , atau
fungsi uang dalam hal ini sebagai alat tukar, uang dalam era sekarang adalah
suatu alat pembayaran yang dianggap paling adil untuk mengukur suatu nilai atau
harga suatu barang dan jasa, dan uang terbagi dalam dua jenis yaitu uang kartal
dan uang giral.
Uang
kartal adalah uang yang dikeluarkan oleh bank sentral sebagai alat pembayaran
yang sah untuk umum dan mempunyai nilai nominal yang tertera pada uang itu
sendiri.
Uang
giral adalah uang yang dikeluarkan oleh bank – bank umum untuk sebuah transaksi
– transaksi tertentu, misal cek, giro, dan lain- lain.
Dan
dalam bentuknya uang terbagi dalam dua jenis yaitu uang kertas dan uang logam,
Seiring
perkembangan zaman dan meningkatkan volume transaksi dalam sebuah perekonomian
, orang lebih cenderung memilih alat pembayaran yang lebih cepat, praktis ,
efisien dan lebih adil.
Bayangkan
betapa repotnya para pegawai di minimarket atau hypermarket yang setiap hari
harus menyiapkan uang recehan untuk pengembalian belanja pelanggannya. Uang
recehan berupa uang kertas atau logam harus tersedia si semua meja kasir.
Minimarket masih lebih ringan karena biasanya kasirnya cuma dua sedangkan
hypermarket kasirnya bisa lebih dari sepuluh. Berapa banyak uang recehan yang
harus disiapkan setiap harinya?.
Kerepotan
yang sama terjadi juga di meja kasir tempat parkir, kantin, halte busway,
kondektur bis kota dan sebagainya. Mereka yang bergelut dengan transaksi dalam
nilai rupiah yang kecil tapi volumenya besar akan selalu mengalami permasalahan
yang sama. Jika tidak menyediakan uang recehan yang cukup, pelanggan akan
kecewa ketika tidak ada uang kembalian. Solusi yang sering diambil adalah
menggantinya dengan permen. Tidak semua pelanggan senang karena tidak adil
sebab nilainya tidak sama dan sebagian lagi merasa tidak butuh permen.
Sebagai
contoh apabila kita berbelanja di supermarket dan sebagainya, kita berbelanja
dengan nilai total belanjaan sebesar Rp 150.175,- dan kita membayar kepada
kasir dengan uang Rp 150.500,- seharusnya kita mendapatkan kembalian uang Rp
325,- tetapi pecahan uang Rp 25,- sudah tidak beredar dan biasanya pegawai
kasir itu akan memberi uang kembalian Rp 300,- jadi total belanjaan kita Rp
150.200,- bahkan tidak jarang pegawai kasir hanya memberi kembalian sebuah
permen.
Padahal
salah satu ciri masyarakat modern adalah sedikit mungkin menggunakan uang
tunai (cashless society) karena dianggap tidak praktis. Mereka lebih
banyak memakai transaksi
elektronik berupa kartu kredit, debet, internet banking atau sms
banking. Transaksi elektronik di
Indonesia digunakan hanya di tempat tertentu dan dilakukan oleh
kalangan terbatas.
Tetapi
hal ini bisa dihilangkan dengan banyak cara, untuk mendapatkan transaksi yang
lebih adil, cepat, praktis dan efisien.
Ada
solusi yang bisa digunakan dengan mudah dan murah tanpa perlu menyediakan
perangkat dan teknologi canggih. Solusinya adalah dengan menggunakan pulsa sebagai alat pembayaran. Dasar pertimbangannya adalah karena sebagian besar
masyarakat kita sudah memiliki handphonesehingga membeli pulsa
sudah menjadi kebiasaan mereka.
Langkah
pertama untuk melaksanakan metode ini adalah adanya perjanjian kerjasama antara
operator telepon seluler, merchant (pengelola parkir,
minimarket, hypermarket, kantin dan sebagainya) dan bank. Perjanjian ini
mengatur tata cara pembayaran dan standard operation procedure (SOP)
untuk ketiga pihak tersebut. Kerjasama ketiga pihak ini dilandasi adanya
kepentingan yang sama dan saling menguntungkan. Setelah itu dilakukan
sosialisasi metode pembayaran ini melalui iklan di media massa dan informasi
yang langsung diberikan oleh operator ponsel, merchant’s dan
bank ke pelanggannya masing-masing.
Cara
kerja model pembayaran ini adalah pelanggan cukup mentransfer pulsa ke
handphone atau sms center milik merchant’s sesuai dengan nilai transaksi yang
dilakukan. Pengelola merchant’s mengklaim pulsa yang dia terima
setiap hari ke bank untuk dikonversi menjadi tambahan saldo di rekeningnya.
Bank menagih nilai pulsa hasil transaksi merchant’s dengan
pelanggan ke operator seluler melalui pemotongan nilai saldo rekeningnya.
Apabila transaksi model seperti ini diterapkan maka uang tunai tidak perlu
digunakan.
Ketiga
pihak yang terlibat tidak perlu repot menyediakan uang recehan dan mereka
mendapatkan keuntungan. Pelanggan tidak perlu membawa-bawa uang recehan setiap
hari. Mereka cukup membeli pulsa dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan selama
sebulan setelah mendapat gaji di awal/akhir bulan.
Merchant’s sebagai penjual barang atau jasa mendapatkan
keuntungan karena tidak perlu menyediakan uang recehan sehingga pelayanan yang
diberikan bisa lebih cepat. Mereka juga bisa mendapatkan pelanggan yang lebih
banyak karena kemudahan transaksi ini. Alat yang digunakan pun tidak mahal
karena bisa menggunakan HP milik pengelola atau jika transaksinya banyak bisa
menggunakan komputer yang dilengkapi dengan sms center.
Bank
yang dijadikan sebagai lembaga mediasi akan mendapatkan keuntungan karena paramerchant’s dan
operator seluler harus memiliki rekening di bank tersebut. Semakin banyak
transaksi yang terjadi tentu akan menguntungkan bank karena uang yang tersimpan
akan semakin besar. Bank mengambil keuntungan dari time value of money atau
nilai waktu dari uang yaitu semakin lama uang disimpan akan semakin
menguntungkan karena bisa dikelola oleh bank.
Pulsa
sebagai alat pembayaran bukanlah hal mustahil dilakukan. Teknologi yang
digunakan tidaklah sulit dan mudah didapatkan. Keuntungan yang akan didapatkan
oleh semua pihak yang terlibat sudah jelas tergambarkan. Semua pihak tidak
perlu direpotkan lagi untuk mencari uang recehan. Jika ada cara yang lebih
mudah, untuk apa pakai cara yang repot?.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar